Pasti Sudah Banyak yang Lupa Nama Bilangan dalam Bahasa Bali Berikut Ini.

Nama bilangan dalam Bahasa Bali cukup unik. Namun seiring dengan derasnya arus modernisasi, nama-nama bilangan itu sudah jarang sekali dipergunakan.

Berbeda dengan di daerah Jawa yang sehari-hari masih menggunakan bahasa Jawa meskipun tinggal di perkotaan. Di daerah perkotaan Bali sudah sangat jarang yang menggunakan bahasa Bali. Bahasa Bali umumnya digunakan di daerah pedesaan, terutama di pedesaan yang terpencil. Praktis hal ini membuat beberapa kosa kata bahasa Bali tidak dikenal.

Untuk bilangan ordinal, penamaan bilangan mulai dari satu sampai sembilan mungkin masih banyak yang ingat, yaitu se, due, telu, pat, lime, nem, pitu, kutus, sie. Demikian juga bilangan belasan mulai dari sebelas sampai sembilan belas, yaitu solas, rolas, telulas, patbelas, limolas, nembelas, pitulas, wolulas, siangolas. Bilangan duapuluhan juga masih banyak yang ingat yaitu: selikur, ronglikur, telulikur, patlikur, limalikur, nemlikur, pitulikur, wolulikur, sielikur, yang merupakan bilangan dari dua puluh satu sampai dengan dua puluh sembilan.

Namun untuk bilangan khusus berikut ini, pasti banyak yang sudah lupa penamaan bilangan dalam Bahasa Bali. Mari kita lihat untuk flashback ingatan kita.
25 = selae
35 = pesasur
45 = setiman
50 = seket
75 = telung benang
150 = karobelah
200 = satak
400 = samas
800 = domas

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *