02 Tidak Akan Terbaca di Sistem Komputer?

Pada salah satu komentar di sebuah status di facebook muncul kata-kata seperti ini:

“Pak, tolong tolak angka 0 di nomor urut, karna yg terbaca di komputer hanya bilangan biner 01, utk 02 tdk akan terbaca di sistem komputer”.

Pernyataan ini sekilas tampak benar, terutama untuk kaum awam yang selama ini terinformasi mengenai sistem biner yang digunakan pada komputer. Misalnya angka 1 jika diubah ke biner menjadi 01, angka 2 menjadi 10, angka 3 menjadi 11, angka 4 menjadi 100 dan seterusnya.

Benarkah pernyataan ini? Mari kita coba analisa. Bagaimana komputer “membaca”. Sesuai ilmu dasar komputer, secara umum perangkat komputer terdiri dari perangkat input, perangkat pemrosesan, perangkat penyimpanan dan perangkat output. Komputer “membaca” melalui perangkat input. Contoh perangkat input yang paling sederhana adalah keyboard, lalu pada perkembangannya ada pointing device seperti mouse, lalu berkembang lagi ada alat scanner, dan touch screen. Scanner membuat komputer bisa “membaca” gambar atau citra. Misalnya pada sebuah mesin akses yang memiliki sensor sidik jari, komputer bisa membaca sidik jari yang ditempelkan, lalu dibandingkan dengan data sidik jari yang tersimpan di perangkat penyimpanan. Jika data sidik jari sesuai maka orang tersebut dianggap mempunyai akses dan kemudian pintu terbuka.

Contoh lain, pada perusahaan asuransi jiwa, form Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ) yang diisi dengan tulis tangan bisa discan. Lalu dengan menggunakan teknologi Optical Character Recognition (OCR), tulisan tersebut bisa dikenali lalu disimpan dalam bentuk text. Tentu saja ada keterbatasan bentuk tulisan tangan yang bisa dikenali.

Belakangan ini saya menginstall aplikasi MyPertamina di smartphone. Ternyata aplikasi ini dapat membaca struk pembelian BBM di pertamina melalui kamera smartphone. Jika cetakannya cukup jelas dan posisinya tepat, bahkan bisa membaca jam pembelian secara detail.

Jadi kesimpulannya pernyataan ini tidak benar. Bisa jadi juga ilmu saya belum sampai untuk menganalisa hal ini. Jika yang bersangkutan berkenan dipersilakan membuat analisa untuk membuktikan kebenaran pernyataannya.

 

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *